Wejangan Kehidupan Siddharta Gotama Semoga tulisan ku berkenan dan memberi pengaruh baik bagi para pembacanya... amin.

Minggu, 05 Januari 2014

05/01/2014 09:30 - 05/01/2014 09:47

Sumpah bikin ngakak aja, bangun pagi gue pikir loe ga akan sms atau pun bbm gw, tapi loe malah sms dan bbm gw, gw tau u itu mungkin ga bisa lepas lagi dari gw, sms itu psti cuma ke gw dan bbm loe jg pasti cuma ke gw walaupun kata-katanya seperti broadcast tapi gue lebih ngerti gadget di banding loe, jadi gue tau mana yang broadcast dan bukan dan sayangnya belum mau gue bales dulu wkwkwkwk. Itu bisa menandakan kalo mungkin emang loe ga akan pernah bisa lepas dari gue. Dan kepergian gue, setelah di pikir-pikir gue salah kalo misalnya gue pergi, lebih salah kalo gue pergi, bukannya ga tau malu tapi papa aja ga ngusir gue dan dia ngerti gue, dia masih khawatiin gue seperti biasa. Dan gue ga mau kecewain dia lagi gara-gara gue pergi dari rumah. Mungkin kemaren gue emosi aja gara-gara loe yang memaki-maki gue seenaknya tanpa mikirin perasaan gue. Gue sekarang udah pasrah dengan semuanya, gue serahkan sama Tuhan aja. JANGAN PERNAH MENYAKITI ORANG LAIN KALO SENDIRINYA GA MAU DISAKITIN, JANGAN PERNAH NINGGALIN SESEORANG YANG UDAH SAYANG SAMA LOE KALO LOE JUGA GA MAU DITINGGALIN SAMA ORANG YANG LOE SAYANG. Karma berlaku di dunia ini. Kau yang ajarkan aku ke vihara, tapi kau juga yang ajarkan aku ke dunia yang bukan diriku. Kau yang berikan aku kasih sayang dan sifat Buddha yang tolong menolong tapi kau juga yang mengajarkan aku untuk membenci saudara dan dendam pada mereka yang salah padaku. Tapi aku akan mengambil yang baiknya aja. Karena aku lebih suka sifat Buddha.

05/01/2014 00:54 - 05/01/2014 01:09

Hanya engkau Tuhan yang tau isi hatiku seberapa dalam cinta dan sayangku untuknya tanpa ia tau. Seberapa besar pengorbanan aku untuknya tanpa ia tau, dan seberapa sering aku terus dan terus memikirkannya. Tuhan, apa aku harus membunuh tubuh ini hanya untuk cinta? Atau mungkin aku yang terlalu sayang? Atau malah sebenarnya lebih besar rasa bencimu terhadapku dibandingkan rasa sayangmu padaku?

04/01/2014 23:30 - 05/01/2014 00:43

Hari ini aku lelah, sangat sangat lelah. Aku ingin mengakhiri semuanya Tuhan. Dia lebih jahat dari apa yang aku pikirkan. Dia lebih kejam dari yang aku harapkan. Janji-janji nya palsu. Apa yang dia katakan semuanya bohong. Aaaarrrggg Aku ingin menyusulmu aja Ama. Ama panggil aku aja Ama, bawa aku aja Ama. Bawa roh ku pergi bersamamu Ama untuk selamanya. Aku muak dengan semua ini. Aku lelah, aku tak tau harus seperti apa Tuhan. Maaf bila aku hanya bisa membuatmu sedih, maaf bila aku hanya membuatmu kecewa, aku akan pergi besok. Aku akan pergi besok. AKU AKAN PERGI BESOK......
Aku tak akan kembali bila tak ada orang yang benar-benar tulus meminta ku kembali. Kan ku bawa semua yang penting untuk hidupku dan kan ku tinggalkan semua yang SAMPAH bagi hidupku.
Dia mungkin cinta terakhirku, tapi hidupku tak akan berakhir tanpa dia. Aku harus bisa berjuang sendiri tanpa dia. Berjuang untuk hidupku sendiri. Untuk memenuhi janji-janji ku yang aku anggap utang ku.
- Dia cinta terakhirku
- Tak ada orang lain lagi dalam hatiku
- Berubah menjadi yang lebih baik
- Takkan melepas cincin ini
- Tak akan meninggalkan nya
- Menjadi ibu yang baik untuk anak-anak
Tapi....apa aku bisa memenuhi semua itu bila dia seperti itu? Aku hanya bisa bersabar untuk orang yang terjahat dan yang terkejam di hidupku tapi dia juga orang yang sangat aku sayangi. Aku tidak mengerti arti cinta ini. Aku tak mengerti arti cinta yang seperti ini. Mengapa dia selalu benar dan aku selalu salah ???
Bukankah setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan? Bukankah semua orang seharusnya bisa dimaafkan? Tuhan aja mampu memaafkan orang yang bersalah kepadanya, kenapa kamu tidak?
Kamu yang mengajarkan aku kebenaran, kamu yang mengajarkan aku menjadi baik, kamu yang mengajak aku tuk saling menolong nenek menyebrang, tapi kenapa kamu juga yang megenalkan aku pada sesuatu yang jahat dan tidak wajar? Mengapa kamu juga yang mengajarkan aku sesuatu yang tidak baik? Mengapa? Mengapa?? MENGAPA???
Kau yang sering bohongi aku, kau yang sering buat aku sedih, kau yang sering buat aku menangis, tapi kenapa kau tak melihat itu? Kenapa kau seperti mementingkan dirimu sendiri? kenapa????
Mungkin aku memang manusia paling bodoh, mungkin aku memang manusia paling bego, mungkin aku memang manusia yang paling budek, mungkin aku memang manusia yang paling munafik, dan mungkin kamu tidak pernah mengerti apa yang aku rasakan, tapi bukankah aku lebih baik berterus terang dari sekarang sebelum semuanya lebih parah? Dari pada dirimu yang lebih parah dengan merahasiakan sesuatu yang lebih dahyat dari aku dan itu baru akan kau bongkar setelah kita nikah nanti? Sesungguhnya aku lebih sakit dari kamu tanpa kamu tau itu. Mungkin aku lebih bisa menjaga perasaanmu dari pada kamu menjaga perasaanku. Aku hanya wanita yang butuh seorang pria yang aku pilih tuk menjaga aku, diriku, dan hatiku. Bukan seseorang yang hanya bisa memaki-makiku lebih kejam dari semua yang telah ku alami. Bila kesalahanku tak termaafkan, aku akan pergi untuk selamanya darimu. Bukan karena aku bodoh yang begitu saja melepaskan kamu yang telah lukai aku, tapi sesuatu yang baik yang kau ajarkan padaku tak akan aku lupa yaitu sifat Buddha yang berwelas asih pada sesama. Memaafkan dia yang salah. Tak ada dendam, tak ada penyesalan, karena itu percuma, hanya membuang-buang tenaga, waktu, dan pikiran. Lebih baik mencari solusinya, jalan keluarnya, karena sesuatu yang telah terjadi tak bisa diulang kembali. Penyesalan tidak ada gunanya bia terus berlarut-larut. SETIAP MANUSIA DI DUNIA PASTI PUNYA KESALAHAN HANYA YANG BERJIWA SATRIA YANG MAMPU MEMAAFKAN, SETIAP MANUSIA DI DUNIA PASTI PERNAH SAKIT HATI HANYA YANG BERJIWA BERANI YANG MAMPU MEMAHAMI.
Aku tak perduli seberapa lama aku bisa bertahan lagi di dunia ini. Aku tak perduli lagi akan cinta bila ia pergi meninggalkan aku. Aku hanya akan memulai hidupku dengan dunia baruku. Dunia yang tak akan ada orang lain tau dimana aku, kalaupun ada yang tau keberadaanku dia takkan kenal aku. Sampai seseorang bisa menyentuh hatiku yang mungkin sudah ku tutup untuk siapapun termasuk kamu.

Kamis, 02 Januari 2014

2 Januari 2014 21:03

Tuhan, harus berapa lama lagi aku harus menahan rasa kesalku ini Tuhan? Aku cape, aku lelah, aku tak tau lagi harus berbuat apa. Dia yang terus menerus membohongiku, dia yang terus menerus membuat aku marah dan cemburu. Rasanya aku ingin pergi dan tak ingin lagi bertemu dengan orang-orang seperti itu. Aku ingin memulai hidup baru tanpa ada satu pun yang bisa membuat aku mengenang masa lalu. Aku ingin meninggalkan semuanya Tuhan. Aku ingin pergi menghilang dari mereka semua. Hari ini dia membohongi aku dari siang membuat aku bersedih dan tak konsentrasi. Membuat aku frustasi. Sampai malam pun dia tetap saja membohongi aku dan tak mau mengaku (makin jadi). Dia bahkan menyuruh orang lain menjadi dd nya dari Bali. Ngaku umur 20 tapi suara kayak anak kecil. Jawab pertanyaan lama banget, seperti di bisikin dulu. Ga mungkin lah dateng tiba-tiba kesini cuma buat jalan-jalan trus besoknya langsung pulang ke Bali. Orang kaya juga ga sampe segitunya kali. Dari telepon itu gue udah yakin kalo dia bohong sama gue soalnya gue denger suara along jadi gue pastiin mereka mau ke warnet. Langsung aja gue buka facebook. Ternyata.....
cuma bisa buat orang sakit hati aja. Di otak gue udah mumet tambah mumet dah. Aku ga tau lagi, aku lelah. Pertama ketemu bilangnya udah ngejomblo selama 7 tahun. Trus dengan seriusnya dia bilang 2 tahun. Dan terakhir dia bilang 1/2 tahun. Aaaaaarrrrrrgggggg rasanya pengen teriak sekenceng-kencengnya. Rasanya pengen pergi sejauh-jauhnya. Gue cinta sama dia, gue sayang sama dia, tapi dia begitu ke gue. Bukan gue dan cinta gue ke loe yang salah, Tapi diri loe yang ga pernah berubah dan ga bisa sepenuhnya berusaha mencintai dan menyayangi gue. Loe yang selalu menghina gue, loe yang selalu memaki-maki gue. Loe lebih jahat dari temen-temen bahkan saudara gue. Aku memang tidak sempurna. Tapi cinta dan sayangku sempurna dan tulus untukmu tapi kenapa kamu balas dengan seperti itu??? Kamu marah boleh tapi aku marah ga boleh. Kamu bersamanya boleh tapi aku bersama yang lain tak boleh. Kamu boongin aku boleh, tapi aku ga boleh. Aku lemah karena cintaku padamu.